Mitologi Kebudayaan Jawa
Masyarakat Jawa merupakan ladang potensial yang masih memandang
segudang informasi budaya untuk dapat digali seiring dengan
perkembangan
waktu. Harus diakui bahwa usaha untuk mengungkap alam pikiran,
pandangan,
dan kehidupan orang Jawa tidak akan pernah tuntas. Bahkan,
diperlukan cara
baru dalam mengungkap misteri kebudayaan Jawa tersebut. Hal itu,
seperti
yang dikatakan oleh Magnis Suseno (1984:1) sebagai berikut: “Kebudayaan
Jawa mempunyai ciri khas yaitu kemampuan untuk membiarkan diri dibanjiri
oleh gelombang kebudayaan yang datang dari luar dan dapat mempertahankan
keasliannya.”1
Hal tersebut menjadikan kebudayaan Jawa kaya akan unsur-unsur
budaya.
Manusia yang hidup di dunia ini tidak hanya menjalin komunikasi
dengan
sesama saja, melainkan
dengan makhluk supranatural. Dengan demikian, tidak
mengherankan apabila dalam masyarakat Jawa terdapat
perilaku-perilaku yang
menandai hubungan antara manusia dan makhluk supranatural.
__________________________
1.Magnis suseno, Kebudayaan Nusantara, (Yogyakarta: gramedia, 1984),
hal. 23
Di dalam masyarakat Jawa ada mitologi
religius yang hampir diterima secara
universal, yang
menyebabkan ketaatan emosional dan intelektual yang mendalam,
seperti: mitologi
wayang, mitologi Kanjeng Ratu Kidul, penguasa gunung dan
penguasa hutan. Pada
kesempatan ini, penulis berfokus pada mitologi Kanjeng
Ratu Kidul. Hal itu, seperti yang dikatakan
Choy (1976:13) sebagai berikut :
“Kanjeng Ratu Kidul tidak hanya merupakan
legenda untuk sebagian orang Jawa ia benar-benar ada, tetapi karena keberadan
alam supranatural yang dipahami orang Jawa sampai taraf tertentu
tidak dapat diterangkan makapraktik-praktik keagamaan yang mengarah pada
penghormatan penguasa dunia supranatural justru menjadi pintu masuk dalam
memahami alam pikiran orang Jawa tersebut.”2
Pada prinsipnya,
mitologi Kanjeng Ratu Kidul digunakan oleh penguasa
Kasultanan Yogyakarta
sebagai kerangka acuan dalam menjalankan pemerintahan.
Selain itu, juga digunakan untuk menjamin
keselamatan dan ketentraman hidup
serta digunakan
sebagai pengantara manusia dengan alam supranatural.
____________________________
2.Choy, Mitologi Kebudayaan Indonesia, (Jakarta: gramedia,
1976), hal. 13
Daftar pustaka
1. Choy. 1976. Mitologi Kebudayaan Indonesia.
Jakarta: gramedia.
2. Suseno, Magnis. 1984. Kebudayaan Nusantara.
Yogyakarta : gramedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar