Percobaan I
Judul : Pengenalan Alat Laboratorium dan Teknik
Dasar
Bekerja
di Laboratorium
I. Jam/Hari/Tanggal : 10.00 WIB – 12.00 WIB/Kamis/08-Oktober-2015
II. Tempat :
Ruang
B102 (Laboratorium Kimia)
Fakultas
Teknologi Pertanian, Kampus Pondok Meja, Universitas Jambi
III.Tujan : Untuk mengetahui
nama-nama alat yang umum digunakan beserta
fungsinya
Untuk mengetahui teknik-teknik dasar bekerja di laboratorium
IV.Landasan Teori :
Metode ilmiah lebih dari hanya sekedar
pernyataan resmi dan langkah-langkah yang selalu kita lakukan untuk memecahkan
masalah secara logis.Perhatikan misalnya, bagaimana montir mobil berusaha
memperbaiki mobil yang tidak mau hidup mesinnya bila distater. Mula-mula,
penyebab yang jelas dari masalah ini akan dilokalisir dengan cara mengamati
hasil dari satu atau beberapa percobaan. Selanjutnya bagian/alat yang
diperkirakan penyebabnya diganti atau dibetulkan dan kemudian di coba lagi
menghidupkan mesin mobil tersebut.Bila montir tersebut tepat memperkirakan
penyebab masalah tersebut, mka perkerjaan ini selesai.Jika tidak, maka
dilakukan percobaan lainnya, kemudian mengganti dan membetulkannya lagi
sampai akhirnya mobil tersebut dapat berjalan kembali.(Braddy, 1995: 2).
Bila kita memecahkan suatu masalah dalam ilmu
pengetahuan, kita juga akan melaksanakan kita juga akan melaksanakan
langkah-langkah yang hampir sama seperti ini. Oleh sebab itu langkah pertama
dalam metode ilmu dapat disebut penelitian dan observasi.Hal ini merupakan
tujuan eksperimen yang dibuat di laboratorium dimana sifat-sifat dapat diteliti
dalam keadaan terkontrol, jadi hasil eksperimen itu dapat diulangi atau diiru
kembali (Braddy, 1999: 5).
Eksperimen dan praktek laboratorium merupakan
bagian dari pengajaran sains ini.Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal
yang melibatkan benda nyata dan juga mengamati perubahan yang diamati.Ketika
sains bergerak melampaui dunia pengalaman menuju generalisasi yang lebih
abstrak yang memungkinkan penjelasan dan peramalan, pengalaman secara dekat
adalah titik awal untuk generalisasi ilmiah dan pembuatan teori.Sehingga
praktik laboratorium dan eksperimen merupakan bagian yang esensial dalam
pengajaran sains sebagai produk ini (Wahyudi, 2011).
Pengajaran metode sains melalui metode praktik
laboratorium dapat berperan sebagai (Wahyudi, 2011):
1. Untuk memberikan realitas yang
lebih nyata dan tiga dimensi daripada sekedar penjelasan tertulis.
2. Persamaan matematik atau
diagram seperti yang ada di buku teks
3. Untuk memberkan bayangan
realitas yang memang butuh penjelasan untuk melath penggunaan alat-alat
laboratorium beserta teknik-teknik penggunaannya.
4. Untuk menguji atau
mengkonfirmasi perkiraan-perkiraan teori-teori ilmiah.
Oleh karena itu pengajaran sains buku teks
memerlukan berbagai pendekatan praktek yang beragam dan cocok dalam pemakaian
metodepraktek laboratorium. Karena sebelum memulai melakukan praktik di
laboratorium, praktikan harus mengenal dan memahami cara penggunaan semua
peralatan dasar yang biasa digunakan dalam laboratorium kimia serta menerapkan
dilaboratorium. Berikut ini diuraikan beberapa peralatan yang akan digunakan
dalam praktikum (Laboratorium Kimia SMA YPPI, 2011):
1. Labu Takar
Digunakan untuk menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada proses reparasi larutan. Alat ini tersedia berbagai macam ukuran.
Digunakan untuk menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada proses reparasi larutan. Alat ini tersedia berbagai macam ukuran.
2. Gelas Ukur
Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair.Alat inimempunyai skala, tersedia bermacam-macam ukuran.Tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas.Perhatikan miniskus pada saat pembacaan skala.
Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair.Alat inimempunyai skala, tersedia bermacam-macam ukuran.Tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas.Perhatikan miniskus pada saat pembacaan skala.
3. Gelas Beker
Alat ini bukan alat pengukur (walaupun terdapat skala, namun ralatnya cukup
besar).Digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan kimia.Untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk memekatkan.
Alat ini bukan alat pengukur (walaupun terdapat skala, namun ralatnya cukup
besar).Digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan kimia.Untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk memekatkan.
4. Pengaduk
Gelas
Digunakan untuk mengaduk suatu campuran atau larutan kimia pada waktu melakukan reaksi kimia. Digunakan juga untuk menolong pada waktu menuangkan/mendekantir cairan dalam proses penyaringan.
Digunakan untuk mengaduk suatu campuran atau larutan kimia pada waktu melakukan reaksi kimia. Digunakan juga untuk menolong pada waktu menuangkan/mendekantir cairan dalam proses penyaringan.
5. Botol Pencuci
Bahan terbuat dari plastik.Merupakan botol tempat akuades, yang digunakan untuk mencuci, atau membantu pada saat pengenceran.
Bahan terbuat dari plastik.Merupakan botol tempat akuades, yang digunakan untuk mencuci, atau membantu pada saat pengenceran.
6. Corong
Biasanya terbuat dari gelas namun ada juga yang terbuat dari plastik. Digunakan untuk menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit, seperti : botol, labu ukur, buret dan sebagainya.
Biasanya terbuat dari gelas namun ada juga yang terbuat dari plastik. Digunakan untuk menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit, seperti : botol, labu ukur, buret dan sebagainya.
7. Erlenmeyer
Alat ini bukan alat pengukur, walaupun terdapat skala pada alat gelas tersebut
(ralat cukup besar). Digunakan untuk tempat zat yang akan dititrasi.Kadang-kadang boleh juga digunakan untuk memanaskan larutan.
Alat ini bukan alat pengukur, walaupun terdapat skala pada alat gelas tersebut
(ralat cukup besar). Digunakan untuk tempat zat yang akan dititrasi.Kadang-kadang boleh juga digunakan untuk memanaskan larutan.
8. Tabung
Reaksi
Terbuat dari gelas.Dapat dipanaskan.Digunakan untuk mereaksikan zat zat kimia dalam jumlah sedikit.
Terbuat dari gelas.Dapat dipanaskan.Digunakan untuk mereaksikan zat zat kimia dalam jumlah sedikit.
9. Rak Untuk
tempat Tabung Reaksi
Rak terbuat dari kayu atau logam.Digunakan sebagai tempat meletakkan tabung reaksi.
Rak terbuat dari kayu atau logam.Digunakan sebagai tempat meletakkan tabung reaksi.
10. Kawat Kasa
Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alas saat memanaskan alat gelas dengan alat pemanas/kompor listrik.
Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alas saat memanaskan alat gelas dengan alat pemanas/kompor listrik.
11. Penjepit
Penjepit logam, digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saatpemanasan, atau untuk membantu mengambil kertas saring atau benda lain pada kondisipanas.
Penjepit logam, digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saatpemanasan, atau untuk membantu mengambil kertas saring atau benda lain pada kondisipanas.
12. Spatula
Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alat bantu mengambil bahan padat atau kristal.
Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alat bantu mengambil bahan padat atau kristal.
13. Kertas Lakmus
Merupakan indikator berbentuk kertas lembaran-lembaran kecil, berwarna merah dan biru. Indikator yang lain ada yang berbentuk cair missal indikator Fenolftalein (PP), Metil Jingga (MO) dan sebagainya. Merupakan alat untuk mengukur atau mengetahui tingkat keasaman (pH) larutan.
Merupakan indikator berbentuk kertas lembaran-lembaran kecil, berwarna merah dan biru. Indikator yang lain ada yang berbentuk cair missal indikator Fenolftalein (PP), Metil Jingga (MO) dan sebagainya. Merupakan alat untuk mengukur atau mengetahui tingkat keasaman (pH) larutan.
14. Gelas Arloji
Terbuat dari gelas. Digunakan untuk tempat zat yang akan ditimbang.
Terbuat dari gelas. Digunakan untuk tempat zat yang akan ditimbang.
15. Cawan Porselein
Alat ini digunakan untuk wadah suatu zat yang akan diuapkan denganpemanasan.
Alat ini digunakan untuk wadah suatu zat yang akan diuapkan denganpemanasan.
16. Pipet Tetes
Digunakan untuk mengambil bahan berbentuk larutan dalam jumlah yang kecil.
Digunakan untuk mengambil bahan berbentuk larutan dalam jumlah yang kecil.
17. Sikat
Sikat dipergunakan untuk membersihkan (mencuci) tabung.
Sikat dipergunakan untuk membersihkan (mencuci) tabung.
18. Pipet Ukur
Adalah alat yang terbuat dari gelas. Pipet ini memiliki skala.Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan, jangan dihisap dengan mulut.
Adalah alat yang terbuat dari gelas. Pipet ini memiliki skala.Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan, jangan dihisap dengan mulut.
19. Pipet Gondok
Pipet digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan.
Pipet digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan.
20. Buret
Terbuat dari gelas. Digunakan untuk melakukan titrasi.Zat yang digunakan untuk menitrasi (titran) ditempatkan dalam buret, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran.Volume dari zat yang dipakai dapat dilihat pada skala.
Terbuat dari gelas. Digunakan untuk melakukan titrasi.Zat yang digunakan untuk menitrasi (titran) ditempatkan dalam buret, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran.Volume dari zat yang dipakai dapat dilihat pada skala.
Dalam praktikum analis yang baik biasanya
cermat dalam hal kerapian.Kerapian hendaknya mencakup juga pemeliharaan
perabot-perabot laboratorium yang permanen seperti oven, lemari asam dan bak
meja.Bahkan korosif yang tumpah harus segera dibersihkan dari peralatan, bangku
ataupun lantai. Penting bahwa saluran pembuangan di sterilkan dengan mengguyur
asam dan basa dengan banyak air (Underwood, 1991: 1).
Analisis tidak boleh dilakukan dengan alat kaca yang tidak
bersih.Alat kaca yang bisa dimasuki sikat seperti beker dan erlenmeyer
paling baik dibersihkan dengan sabun, deterjen sintetik atau pembersih
sintetik lainnya.Pipet, buret, tabung reaksi atau labu volumetrik mungkin
memerlukan deterjen panas untuk bisa benar-benar bersih dan hilang atau hilang
semua bekas kotoran yang menempel.Jika permukaan kaca belum membuang airnya
secara keseluruhan, perlu digunakan larutan pembersih yang sifat oksidasinya
kuat sehingga dapat memastikan kebersihan kaca secara keseluruhan.Setelah
dibersihkan, alat itu dibilas dengan air kran, kemudian dengan sedikit air
suling dan biarkan mengering sendiri tanpa di lap (Underwood, 1991: 578).
Maksud penyaringan adalah untuk memisahkan endapan dari larutan
induk dan kelebihan reagensia.Umumnya digunakan kertas saring yang tekstur
kehalusannya sedang.Tepi kertas saring hendaknya 1 cm dari bagian tepi atas
corong (Vogel, 1994: 72).
V. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah:
·
Labu ukur
·
Tabung Reaksi
·
Beker Gelas
·
Gelas Ukur
·
Pipet Ukur
·
Penjepit Tabung Reaksi
·
Pipet Tetes
·
Mortar dan Alu
·
Botol Semprot
·
Cawan Porselin
·
Kawat Nikrom
·
Enlemenyer
·
Pembakar Spritus
·
Batang Pengaduk
·
Kaca arloji
·
Klem Buret
·
Statif
·
Kertas Saring
·
Rak Tabung Reaksi
·
Bola Hisap
·
Corong
·
Kawat Kasa
·
Buret
·
Pipet Gondok
·
Plat tetes
·
Lemari Asam
·
Oven
·
Neraca
·
Bunsen
·
Kertas Indikator
·
Centrifuge
·
Eksikator
·
Corong Pisah
·
Mikro Pipet
VI. Prosedur Kerja
1.
Teknik dasar mencuci.
Bersihkan permukaan alat dengan
tisu
|
semprotkan atau basuh alat dengan air
|
Keringkan dengan tisu/ panaskan
dengan oven
|
permukaan alat di
bersihkan dengan menggunakan tisu, lalu disemprotkan atau dibasuh alat dengan
menggunakan air lalu dikeringkan alat
dengan menggunakan tisu atau di panaskan dengan oven. diPastikan alat dalam
keadaan kering dan steril.
2.
dasar menimbang
Pastikan stop kontak telah
terpasang
|
Tekan tombol ON untuk
menghidupkan timbangan dan pastikan muncul tanda bintang
|
Letakkan kaca arloji pada timbangan , catat berat
kaca arloji
|
Letakkan
zat yang akan di timbang pada wadah(kaca arloji)
|
Catat berat
zat yang tertera pada timbangan dan pastikan ada tanda bintang
|
Tekan
tombol yang tertera pada timnbangan agar kembali ke angka 0 dan pastikan ada
tanda bintang
|
Pastikan
stop kontak telah terlepas dan dalam keadaan aman.
|
Teknik dasar menimbang, dipastikan
stop kontak telah terpasang tekan tombol ON untuk menghidupkan timbangan dan dipastikan ada tanda bintang
setelah itu dipastikan posisi penimbang dalam keadaan yang nyaman ,ditimbang
kaca gelas arloji lalu letakkan zat yang akan di timbang di atas kaca arlojidan
dipastikan ada tanda bintang dan dicatat berat zat terseebut setelah melakukan
penimbangan kondisikan timbangan seperti
keadaan semula pada angka 0 dan dipastikan kembali ada tada bintang dan terakhir
cabut stop kontak.
3.
Teknik dasar membaca meniscus
Letakkan gelas
ukur pada bidang yang datar atau rata
|
Sejajarkan
posisi mata dengan gelas ukur
|
Bacalah
volume zat yang tertera pada gelas ukur
|
Teknik dasar membaca meniscus
pertama- tama gelas ukur di leyakkan pada bidang yang datar atau pada bidang
yang rata, lalu posisi gelas ukur di sejajarkan dengan posisi mata dan terakhir
pada gelas ukur di baca volume zat yang tertera.
4.
Teknik menggunakan pipet gondok
Pasang
pipet dengan corong penghisap
|
Tekan
corong penghisap pada huruf A,sampai corong hisap kempes
|
Tekan huruf S
untuk mengambil zat cair yang di butuhkan
|
Pindahkan
cairan ketempat yang baru dengan menekan tombol E
|
Pipet di pasang dengan corong
penghisap, lalu di tekan corong
pennghisap huruf A sampai corong
penghisap kemps, lalu huruf S Ditekan untuk mengambil zat cair yang di
butuhkan, lalu zat cair di pindahkan ke tempat yang baru dengan menekan tombol
huruf E maka zat cair akan keluar.
5.
Teknik dasar menyaring
Siapkan
kertas saring, lipat menjadi 2 bagian, lipat kembali menjadi 4 bagian
|
Bentuk
kertas saring seperti sebuah corong
|
Tuangkan
zat cair yang akan di saring
|
Kertas saring di siapkan, lalu di
lipat menjadi 2 bagian dan di lipat lagi menjadi 4 bagian , lalu di bentuk
kertas saring menyerupai bentuk corong
lalu dituangkan zat cair yang akan di saring.
Jika zat cair berbahan panas maka ambillah
batang pengaduk , lalu di letakkan di
atas kertas saring lalu di tuangkan zat cair yang panas tadi di batang pengaduk
maka cairan panas tersebut akan mengalir pada batang tubuh pengaduk tanpa
terkena tangan.
6.
Cara mencium bau zat
Peganglah
tabung reaksi dengan menggunakan penjepit
|
Angkatlah zat
cair atau larutan tadi lebih tinggi dari hidung dan di kibas-kibaskan
|
Cium
bau zat cair yang tercium
|
Tabung reaksi dipegang dengan
menggunakan penjepit, zat cair atau larutan di angkat lebih tinngi dari hidung,
lalu di kibas-kibaskan dan di cium bau zat yang tercium
VII. Hasil dan Pembahasan
Hasil
Nama Alat Dan
Fungsinya
1 Labu Ukur
1 Labu Ukur
2 Tabung Reaksi
4. Gelas Ukur
5 Pipet Ukur
6 Penjepit Tabung Reaksi
7 Pipet Tetes
8 Mortar dan Alu
10 Cawan
Porselin
11 Kawat Nikrom
12 Erlenmeyer
14 Batang Pengaduk
15
Kaca Arloji
16
Klem Buret
17 Statif
18
Kertas saring
19 Rak Tabung Reaksi
20 Bola Hisap
21 Corong
23 Buret
24 Pipet gondok
25 Plat Tetes
26 Lemari Asam
28 Neraca
29 Bunsen
30 Kertas
indikator
31 Centrifuge
33
Corong Pisah
34 Mikropipet
a. Gelas Ukur digunakan untuk megukur volume larutan dengan cara melihat meniscus secara tepat. Mata harus sejajar dengan gelas ukur, kemudian lihat bagian meniscus bawah untuk mentukan volume larutan.
b. Buret digunakan untuk mentitrasi larutan, buret dipasangkan dengan Erlenmeyer. Fungsi dari Erlenmeyer tersebut untuk menampung hasil titrasi.Tangan kanan digunakan untuk memegang dan menggoyangkan Erlenmeyer sedangkan tangan kiri untuk memegang keran buret.
c. Labu Ukur digunakan untuk mencampur larutan. Caranya masukkan larutan ke dalam labu ukur.Simpan labu ukur di lengan tangan lalu goyangkan ke arah atas dan bawah agar larutan tercampur.
d. Lemari Asam ini cara menggunakannya harus dinyalakan terlebih dahulu tombolnya. Pintunya hanya boleh terbuka setengah badan.Gunakan masker dan sarung tangan ketika membukanya.
e. Oven digunakan untuk mengeringkan alat-alat yang akan digunakan. Hanya untuk alat-alat yang tahan terhadap panas.
f. Bunsen digunakan untuk keperluan penggunaan api. Selang bunsen harus dihubungkan dengan kerang yang terhubung gas agar dapat mengeluarkan api. Api yang dihasilkan bisa diatur sesuai kebutuhannya.
g. Kertas Indikator cara menggunakannnya perubahan warna yang dihasilkan kertas indikator dicocokkan dengan table warna indikator.
h. Centrifuge cara kerjanya dengan memasukkan larutan ke dalam tabung yang berada di dalam centrifuge. Jumlah tabung tersebut tidak boleh hanya 1 karena di khawatirkan larutan yang berada dalam tabung akan menyembur.
i. Eksikator digunakan untuk mendinginkan zat. Zat yang akan didinginkan terlebih dimasukkan ke dalam krus. Lalu masukkan krus ke dalam eksikator.
j. Corong Pisah cara menggunakannya masukkkan larutan ke dalam corong dari atas dalam keadaan keran corong tertutup. Goyangkan corong agar larutan tercampur.Balikkan corong dan buka kerannya agar gas yang dihasilkan larutan tersebut keluar.
k. Mikropipet cara menggunakannya tekan berkali kali thumb knopnya untuk memastikan lancarnya mikropipet. Tekan thumb knopnya dan masukkan mikropipet ke dalam larutan. Tahan pipet dan lepaskan tekanan pada thumb knop agar larutan tersebut keluar.
l. Neraca cara menggunakannnya harus dipastikan bahwa
neraca tersebut berada dalam keadaan yang stabil. Tekan tombol untuk menyalakan
neraca, beri alas seperti perkamen ketika
akan mulai menimbang zat. Harus diperhatikan juga kapasitas
minimum dan maksimum bahan yang boleh ditimbang.
VIII.KESIMPULAN
Setiap
kali praktikum kita harus mengenal dan memahami cara penggunaan alat yang
dipakai pada saat praktikum. Alat-alat laboratorium memiliki jenis dan macam
yang sangat kompleks.Penggunaan alat dan bahan dengan tepat sangat di perlukan
agar hasil percobaan akurat, sehingga dapat membuktikan kebenaran antara teori
dan hasil percobaan yang di lakukan. Alat praktikum yang terdapat di dalam
laboratorium berbeda-beda sesuai dengan bahan, bentuk,ukuran, dan fungsinya
masing-masing. Alat-alat gelas sebelum di gunakan harus di periksa terlebih
dahulu baik kebersihannya, atau keadaan alat tersebut karena apabila alat tersebut
mengalami kerusakan dan tidak dibersihkan terlebih dahulu, maka akan
mempengaruhi hasil pengamatan.
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E. 1994.
“Kimia Universitas Edisi Kelima”. Jilid pertama. Penerbit Erlangga:
Jakarta
Day,.A.
Jr and A. L. Underwood. R 1998.”Analisis Kimia Kualitatif”. Edisi revisi
Terjemahan.R.Soendoro dkk.Erlangga:Jakarta.
Vogel.1990.Buku Teks Analisis Organik
dan Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro Media Pustaka:Jakarta.
Wahyu, Adi Ribut.2011.Pengajaran
Sains Di Laboratorium.SMA YPPI:Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar